Berita

Wisata

Post Page Advertisement [Top]

Elang



Elang merupakan salah satu dari hewan yang terdapat di seluruh Indonesia. Dalam bahasa inggris, eagle atau elang merujuk pada burung pemangsa berukuran besar dari suku Accipitidae.

A. Bentuk paruh burung elang

Memliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya yang tajam.  Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya dan paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya.

Ciri – ciri :
- Bentuknya runcing
- Paruhnya agak panjang
- Ujung paruhnya agak bengkok (sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging)

B. Bentuk kaki burung elang

Ciri – ciri :
- Jari kaki pendek
- Kuku melengkung tajam / cakarnya sangat tajam
- Cakar yang kuat untuk mencengkeram korban

Jenis – jenis elang di Indonesia :

1. Elang Hitam
2. Elang Brontok
3. Elang Jawa
4. Elang Ular Bido
5. Elang Ular Jari Pendek
6. Elang Buteo
7. Elang Gunung
8. Elang Sulawesi
9. Elang Wallace
10. Elang Flores
11. Elang Laut Perut Putih
12. Elang Bondol
13. Elang Ikan kepala Abu
14. Elang Ikan Kecil
15. Elang Perut Karat
16. Elang Tikus
17. Elang Paria
18. Elang Emas


1. Elang Hitam


Elang hitam adalah sejenis burung pemangsa dari suku Accipitridae, dan satu – satunya anggota marga Ictinaetus. Dinamai demikian karena warna bulunya yang seluruhnya berwarna hitam.
Elang hitam menyebar luas mulai dari India, Sri Lanka hingga Asia Teggara, Sunda besar, Sulawesi dan Maluku. Burung ini hidup di dataran rendah, hutan pebukitan hingga wilayah yang bergunung pada ketinggian sekitar 1.400 m hinggan 3.000 m.

a. Morfologi

Burung yang berukuran besar dengan panjang sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya pajang sehingga burung ini terlihat besar bila terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam kecuali kaki dan pangkal paruh yang berwarna kuning. Sayap terbentang lurus, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya.
Burung remaja  berwarna pucat, dengan coret – coret kuning pucat disisi bawah tubuh dan sayap.

b. Fisiologi


c. Tingkah laku

Terdapat 2 pose terbang, saat gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding, bulu paling ujung menekuk kedalam, edangkan saat soaring, bulu terbentang dan terlihat menyamping.
Burung ini berbunyi meratap berulang – ulang, biasanya disuarakan sambil terbang tinggi berputar putar. Burung ini membuat sarang yng berukuran besar terbuat dari ranting – ranting dan dedaunan yang tersusun tebal. Diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan yang biasanya berbiak pada sekitar bulan Mei.


2. Elang Brontok


Elang brontok adalah sejenis burung pemangsa anggota suku Accipitridae. Dinamai demikian karena warnanya berbercak – becak (pada bentuk yang berwarna terang. Namanya dalam bahasa inggris adalah Changeable Hawk-eagle, sedangkan nama ilmiahnya ialah Spizaetus Cirrhatus.
Elang bontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia salatan di India dan Sri Lanka, tepi tenggara Himalaya, ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara hingga ke Indonesia dan Filipina.

a. Morfologi

Burung elang yang berukuran sedang sampai besar, dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekita 60-72 cm. Bentuk warnanya yang normal berwarna coklat di sebelah atas dan putih di sisi bawah tubuh dan ekor. Terdapat coret – coret membujur berwarna hitam di leher dan bercak – bercak kecoklatan di dada.
Ras –ras tertentu memiliki jambul panjang yag tersusun dari empat helai bulu di belakang kepalanya, sedangkan ras yang lainnya nyaris tidak berjambul.
Burung remaja dengn kepala yang bewarna pucat dan pola yang lebih samar.

b. Fisiologi


c. Tingkah laku

Elang ini memiliki bunyi – bunyi  yang khas
- Keras nyaring, berkepanjangan
- Bernada tinggi
- Atau teriakan menembus

Elang brontok hanya berpasangan di musim berbiak, dan diluar waktu – waktu tersebut sering ditemukan menjelajah sendiri di  hutan – hutan terbuka, sabana dan padang rumput. Burung ini menyukai berburu di tempat terbuka yang berupa reptile, burung, atau mamalia kecil dari tempatnya bertegger di pohon kering atau di udara.
Sarangnya berukuran besar yang dibuat dari ranting – ranting pohon dan dedaunan di pohon yang tinggi. Telur satu butir (jarang dua) yang berwarna putih dangan bintik kemerah – merahan. Burung ini bersarang antara bulan April sampai sekitar bulan Agustus atau Oktober.


3. Elang Jawa


Elang jawa adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemic di Pulu Jawa. Satwa ini dianggap identic dengan lambing Negara Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetepkan sebagai mascot satwa langka Indonesia.
Persebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hinggan ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo.

a. Morfologi

Elang yang bertubuh sedang samapi besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm. Kepala berwarna coklat kemerahan, dengan jambul yang tinggi menonjol yang terdapat 2-4 bulu, yang panjangnya hingga 12 cm dan tengkuk yang coklat kekuningan.
Ciri elang ini : iris mata kuning atau kecoklatan, paruh kehitaman, sera (pangkal paruh) kekuningan, kaki kekuningan.
Burung remaja dengan kepla, leher, dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis – garis.

b. Fisiologi


c. Tingkah laku

Burung jawa berbunyi nyaring tinggi, berulang – ulang yang bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.
Elang jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau di daratan rendah maupun pada tempat – tempat yang lebih tinggi. Burung ini berburu dari tempat bertenggernya di pohon – pohon tinggi dalam hutam. Dengan sigap dan tangkas menyergap aneka mangsanya yang berada di dahan pohon maupun yng di atas tanah, seperti jenis reptile, burung – burung walik, pumai, dan bahkan ayam kampong. Juga mamalia berukuran kecil sampai sedang seperti tupai dan bajing, kalong, msang sampai anak monyet.
Masa bertelur mulai dari bulan Janari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting – ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selam kurang lebih 47 hari.



4. Elang Ular Bido


Elang ular bido adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Sri Lanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan ke Palawa di Filipina. Elang ini merupakan anggota dari suku Accipitridae.

a. Morfologi

Elang ini berwarna  hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat disaat terbang seperti garis yang tebal. Sayap menekuk ke atas dan ke depan membentuk huruf C yang terlihat membusur seperti Elang Jawa. Pada saat tebang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek.
Ciri khas elang ini adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Dan kulit kakinya mempunyai ketebalan terhadap bias ular karena itulah elang ini diebut elang ular karena mempunyai ketebalan terhadap bias ular.
Elang dewasa : bagian atas coklat abu – abu gelap, bagian bawah coklat, perut, sisi tubuh, dan lambung berbinti – bintik putih, terdapat garis abu – abu lebar di tengah garis – garis hitam dan putih.
Elang remaja : mirip elang dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. Iris berwarna kuning, paruh coklat abu – abu, kaki kuning.

b. Fisiologi


c. Tingkah laku

Mengeluarkan suara yang sangat berisik, suara panggialan separti “Kiiiiik” panjang dan diakhiri dengan penekanan nada.
Makanan utama dari elang ular ini adalah ular – ular kecil, burung – burung kecil sampai ke mamalia kecil seperti tikus atau kelinci yang mempunyi ukuran kecil.
Hidup berpasangan – pasangan. Sangat rebut, melayang – layang di atas wilayah sambil mengeluatkan suara. Pada musim biak, pasangan menunjukkan gaya terbang akrobatik. Habitatnya adalah hutan, tapi hutan, perkebunn, sub-urban. Tersebar sampai ketinggian 1.900 m dpl.
Berbiak sepanjang waktu, sarangnya terbuat dari tumpukan ranting berlapis daun di hutan yang rapat. Telur berwarna putih suram, bercak kemerahan, berjumlah 1-2 butir.


5. Elang Emas

Elang emas (Aquila Chrysaeto) adalah salah satu burung elang yang berada di belahan Utara. Seperti semua elang lainnya, elang ini masuk kedalam family Accipitridae. Elang ini menyebar di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Elang emas memiliki panjang tubuh lebih dari 1 m. pada kebudayaannya yang popular, burung ini menjadi lambang nasional Mesir, Meksiko, dan banyak Negara lainnya.

3 comments:

  1. Eagles including birds of prey (Predator / Carnivora) animals that prey on other small animals including snakes, rats, birds, rabbits
    taruhan judi togel sgp terpercaya

    ReplyDelete
  2. mana fisiologinya?

    ReplyDelete

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib