Kalo
biasanya gue jalan jalan hanya disekitaran bogor, Kali ini gue coba melangkah
lebih jauh dari sebelumnya, gue coba kedaerah Bandung, kebetulan temen gue mau
kesana dan ngajak gue, jadi bisa sekalian jalan bareng. Tempat tujuannya yaitu
Stone Garden atau Taman Batu yang terletak di daerah Padalarang Bandung. Alamat
Lengkap: Jl. Cinangsi G. Masigit, Bandung, Jawa Barat (Kampung Girimulya Desa
Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten.Bandung Barat).
Konon,
dahulu kawasan perbukitan ini berada di dasar laut, ada juga yang menyebutkan
bahwa zaman dahulu tanah sunda merupakan daerah lautan, karena adanya aktivitas
bumi dan pergeseran lempeng, maka terangkatlah ke permukaan dan menjadi tebing
bukit kapur seperti sekarang. Tak heran beberapa bentuk batu yang ada di atas
menyerupai batu karang yang berongga-rongga. Bahkan terdapat fosil fosil kerang
laut pada zaman dahulu.
(Batu Besar yang berserakan)
Perjalanan
dari rumah mulai pukul 7 pagi dengan menggunakan sepeda motor , tepatnya 2
motor dan 4 orang. Karna gue belum pernah kesana sebelumnya, jadi gue Cuma ngikutin
temen gue dan ditambah bantuan google maps dengan tujuan Stone Garden
Padalarang. Yang gue tau kalo ke Bandung naik motor pasti ngelewatin Puncak,
pas nyampe di puncak kita sarapan dulu yaitu sekitar pukul 9 pagi. Perjalanan dilanjutkan
dengan melewati daerah cianjur , setelah melewati perjalanan yang cukup jauh,
dengan jalan yang lumayan berliku liku, ditambah di berhentiin sama polisi dua
kali di puncak dan di cianjur, akhirnya kita sampai di tujuan pada pukul 11
lebih.
(Pemandangan dari atas)
Ada dua
akses menuju Stone Garden, yang pertama melewati situs Goa Pawon yang ditandai
dengan gapura hitam besar di sisi kanan jalan yang bertuliskan Situs Goa Pawon.
Dari sini kita bisa mengunjungi dua lokasi sekaligus, Goa Pawon (tempat
ditemukannya fosil manusia purba) dan Stone Garden. Akses yang ke dua yaitu
melalui pabrik-pabrik pengolahan batu kapur. kita masuk kedalam gang atau jalan
kecil disebelah kiri dari jalan utama, sebelum melewati gapura hitam, ada
masjid Al Ikhlas cukup besar yang di sampingnya ada jalan dengan papan petunjuk
Stone Garden & Gua Pawon. Dari sini, kendaraan bisa masuk terus hingga
sampai di pelataran parkir tepat di kaki gunung Masigit. Saat kami datang ,
kebetulan tempat tersebut tidak terlalu ramai karena bukan weekend.
(Gersang karna lagi musim kemarau)
Perjalanan
belum selesai, untuk mencapai Stone Garden kita harus naik berjalan menaiki
bukit bersemak-semak. Karna saat kami berkunjung pada waktu kemarau,
pemandangannya tidak terlalu indah dipandang, sejauh mata memandang banyak
pepohonan dan semak semak kering dan gersang, ditambah cuaca yang cukup panas
menambah beban kita untuk melanjutkan perjalanan. Namun karna kami gak mau datang
dengan sia-sia, kamipun tetap lanjutkan perjalanan dengan semangat. Jujur aja
gue kalo urusan naik naik kaya gitu gue kurang kuat, ngos ngosan, karna gue
jarang olahraga.
(Pemandangannya kurang hijau karena kemarau)
Dan akhirnya
kita sampai di tempat persinggahan, disana adalah tempat orang orang atau warga
sekitar berjualan, sungguh disayangkan memang, objek wisata alam yang harusnya
alami, malah beralih pungsi menjadi lapak matapencaharian. Tak hanya itu,
ternyata diataspun ada tempat parkirnya, jadi mobil dan motor bisa naik. Ada ojek
segala lagi, ditambah banyak sampah yang berserakan, ini menandakan kesadaran
untuk membuang sampah pada tempatnya masih jauh untuk menjadi seperti yang
diharapkan.
(Terdapat saung untuk berteduh)
Setelah melewati
persinggahan atau warung warung, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Puncak
Stone garden, sesampainya di Pos, kita di perintahkan untuk membayar. Setelah membayar
kita lanjutkan lagi perjalanan , dan akhirnya sampailah di kawasan Stone
Garden. Indah sekali di atas sini, kita bisa melihat pemandangan dari atas. Apalagi
kalo gak lagi musim kemarau, mungkin pemandangannya lebih hijau dan indah untuk
dipandang.
(Pemandangan yang indah)
Tak hanya
banyak batu batu besar yang berserakan yang membuat pemandangan menjadi indah,
di atas Puncak Stone garden ternyata terdapat patilasan, gue gak tau itu
patilasan siapa, yang jelas ini menandakan bahwa tempat tersebut merupakan
tempat yang bersejarah.
(Area Patilasan)
Biaya masuk
ke Stone Garden adalah tiket masuk utama (Rp 5.000,-), parkir (Rp 2.000,- s/d
Rp 5.000,-) Masih terbilang murah sebanding dengan pemandangan yang dapat kita
lihat. hamparan batu-batu raksasa yang tergeletak dengan alami, panorama
pegunungan dan lembah hijau dari ketinggian, dan hawa sejuk yang sukses
mengangkat setiap butir keringat yang semula membasahi punggung.
Cukup sampai
distone garden perjalanan gue kali ini, gue terkesan banget dengan indahnya
alam Indonesia yang gak kalah sama tempat tempat lain, pemandangan yang
memanjakan mata , semoga alam ini akan slalu terjaga dan tidak dirusak oleh
tangan tangan jahil, selalu buang sampah pada tempatnya buat kalian yang ingin
berkunjung kesana, karena diatas juga sudah disediakan tempat sampah.
No comments:
Post a Comment